, ,

Gedung Ponpes Al Khoziny Runtuh Kementerian PU Ambil Alih Pembangunan Ulang

by -81 Views

News Tobadak– Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan akan membangun ulang gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang ambruk pada akhir September lalu dan menewaskan puluhan santri. Keputusan membangun ulang diambil setelah tim teknis Kementerian PU menilai bahwa biaya perbaikan gedung lama justru lebih besar dibandingkan membangun gedung baru dari nol.

“Prakiraan saya, kemarin saya ke sana itu, bangunan yang warna hijau itu mesti lebih murah kalau dirobohkan. Ya dibangun baru dari nol daripada kita tambal sulam,” ujar Menteri PU Dody Hanggodo, usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Kantor Kementerian PU, Jakarta.

Dibiayai APBN, Terbuka untuk Partisipasi Swasta

Menurut Dody, pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun berjalan. Namun, ia juga membuka peluang bagi pihak swasta atau donatur yang ingin ikut berkontribusi membantu pemulihan fasilitas pendidikan Islam tersebut.

“Kalau soal anggaran, insya Allah cukup lah. Cuman dari APBN, tapi tidak menutup kemungkinan juga ada bantuan dari swasta. Cuma, sementara waktu dari APBN,” tegasnya.

Ia menambahkan, meskipun secara teknis urusan pembangunan pondok pesantren biasanya menjadi ranah Kementerian Agama (Kemenag), namun karena insiden di Al Khoziny tergolong kondisi darurat nasional, maka Kementerian PU akan turun langsung menanganinya.

“Kalau anggaran kan selama ini ponpes itu ada di Kementerian Agama. Cuma kan ini kondisi darurat. Yang di Sidoarjo pasti kita yang masuk,” ujar Dody.

Cak Imin: Pemerintah Siapkan Hotline Pengaduan Bangunan Sekolah dan Pesantren

Dalam kesempatan yang sama, Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyampaikan langkah lanjutan pemerintah untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.

Menteri PU Pilih Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny, Anggaran Disiapkan dari APBN - Kaltim Post

Baca Juga: Kortas Tipidkor Tetapkan 4 Tersangka Korupsi PLTU Kalbar Eks Dirut

Pemerintah, kata Cak Imin, akan membuka layanan hotline nasional sebagai sarana bagi masyarakat atau pengelola pesantren untuk melaporkan kondisi bangunan pendidikan yang dianggap rawan ambruk atau tidak layak.

“Kita buka hotline, nanti dikasih tahu nomornya. Tolong disampaikan kepada masyarakat, pesantren-pesantren yang merasa rawan, konsultasi saja dengan hotline,” kata Cak Imin.

Tragedi Kelam di Al Khoziny

Tragedi di Pondok Pesantren Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, terjadi pada Senin (29/9) sore, ketika ratusan santri tengah melaksanakan Salat Ashar berjemaah di gedung tiga lantai yang juga berfungsi sebagai asrama dan musala.

Gedung tersebut diketahui masih dalam tahap pembangunan, namun sudah digunakan sebagian oleh para santri. Tanpa peringatan, struktur bangunan mendadak ambruk dan menimpa para penghuni di dalamnya.

Tim Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) bersama TNI, Polri, dan relawan lokal langsung melakukan operasi penyelamatan besar-besaran. Setelah sepekan proses evakuasi, Basarnas mencatat total 171 korban:

  • 104 orang selamat,

  • 67 meninggal dunia, termasuk 8 body part atau bagian tubuh yang ditemukan terpisah.

Tragedi ini menjadi salah satu insiden paling mematikan yang pernah terjadi di lingkungan pesantren di Indonesia dalam dua dekade terakhir.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.