News Tobadak– Kasus dugaan pengeroyokan yang terjadi di tempat hiburan malam (THM) Sky Bar, Jalan Andi Makkasau, Mamuju, kini resmi naik ke tahap penyidikan. Langkah ini diambil setelah penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Mamuju menemukan bukti permulaan yang cukup atas laporan yang diajukan oleh pelapor bernama Aswan Al Farisi.
Kepala Seksi Humas Polresta Mamuju, Ipda Herman Basir, membenarkan bahwa penanganan perkara tersebut telah mengalami perkembangan signifikan. Menurutnya, keputusan untuk meningkatkan status penanganan dari penyelidikan ke penyidikan dilakukan setelah tim penyidik melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan mengumpulkan berbagai alat bukti pendukung.
Tiga Terlapor, Salah Satunya Oknum Polisi
Dalam kasus ini, penyidik telah melayangkan surat panggilan kedua kepada tiga orang terlapor untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Langkah tersebut diambil guna memperdalam proses penyidikan dan memastikan seluruh pihak yang diduga terlibat dapat dimintai pertanggungjawaban sesuai hukum.
Namun, dari tiga nama terlapor yang telah dikirimi panggilan, salah satunya diketahui merupakan oknum anggota Polri berinisial TW. Hingga kini, penyidik masih melakukan pencarian terhadap TW karena belum memenuhi panggilan pertama maupun kedua dari penyidik.
Pihak Polresta Mamuju, kata Herman, mengimbau agar seluruh pihak yang dipanggil dapat bersikap kooperatif dan hadir memenuhi panggilan penyidik sesuai jadwal yang telah ditentukan.
“Kami mengimbau kepada semua pihak yang dipanggil agar kooperatif dan datang memberikan keterangan. Ini penting demi kelancaran proses hukum dan kejelasan perkara,” tegasnya.
Polresta Mamuju menegaskan komitmennya untuk menangani kasus ini secara transparan, profesional, dan sesuai prosedur hukum yang berlaku. Menurut Ipda Herman, tidak ada pihak yang kebal hukum, termasuk apabila ada oknum aparat yang diduga terlibat.
“Polresta Mamuju berkomitmen untuk menangani perkara ini secara transparan, profesional, dan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,” ujarnya.
Baca Juga: Wagub Salim S Mengga Hadiri Rakornas Binwas 2025 Tegaskan Pengawasan Akuntabel di Sulbar
Kronologi Awal Kasus
Kasus ini bermula dari laporan Aswan Al Farisi yang merasa menjadi korban pengeroyokan di salah satu tempat hiburan malam di pusat kota Mamuju, tepatnya di THM Sky Bar. Dalam laporan polisi bernomor LP/338/X/2025/SPKT/Polresta Mamuju/Polda Sulbar, disebutkan bahwa insiden tersebut terjadi pada malam hari dan melibatkan beberapa orang yang diduga dalam kondisi dipengaruhi minuman beralkohol.
Peristiwa tersebut sempat menjadi perhatian publik, terutama karena lokasi kejadian merupakan salah satu tempat hiburan populer di Mamuju. Warga menilai tindakan kekerasan di tempat umum, apalagi melibatkan aparat, menjadi preseden buruk yang harus ditindak tegas.
Langkah Lanjutan Polisi
Selain itu, polisi juga akan memeriksa rekaman CCTV dan bukti visual lainnya untuk memastikan kebenaran kronologi peristiwa.
“Kami akan mendalami setiap bukti, termasuk rekaman CCTV di lokasi kejadian. Semua proses dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan prinsip keadilan,” tambah Herman.
Peningkatan status ke tahap penyidikan menjadi sinyal bahwa kasus ini tidak akan berhenti di tengah jalan. Polresta Mamuju menegaskan bahwa penyidikan akan terus berlanjut hingga semua pihak yang diduga terlibat dimintai keterangan dan ada kepastian hukum.
